IPB goes to field dan Mahasiswa mengabdi, program itu membawa kami ke sini, ke sebuah desa Kembang Kuning di kecamatan Klapanunggal.

aku dan tim ku (Dedy, Abim, Nur) bersama semua teman-teman tiba dan disambut di kecamatan Klapanunggal. hari itu juga kami akan ditempatkan di desa masing-masing. namun, nasib berkata lain pada timku. di saat semua tim telah mendapatkan tempat, kami harus menginap di mess Holcim selama semalam. tapi untung bagi kami juga karena sempat menikmati fasilitas mess yang ada dan sempat mengatur strategi sebelum action on field.

kembang kuning, desa tempat kami akan mengabdi penuh dengan cerita. mulai dari rumah yang menjadi tempat tinggal 3 minggu ke depan, kegiatan-kegiatan posdaya, karakter masyarakat yang berbeda-beda, semua perbedaan menjadi satu.

kenyataannya program ini tak seperti yang aku kira sebelumnya, namun banyak hal yang aku dapatkan. banyak hal yang akan menjadi kenangan, pelajaran dan menjadikan kita lebih baik ke depan.

aku yang biasanya menutup mata, mulai tahu akan arti dunia luar itu, dunia di luar bangku perkuliahan, dunia sesungguhnya dengan segala perbedaan. satu hal yang paling menjadi pelajaran... ketika aku dan tim mewawancarai para petani. aku mendapatkan suatu pelajaran besar sekaligus menyadarkanku bahwa ilmu, harta, kemampuan belum tentu menjadikan kita lebih baik dari orang lain.

pak tani dan bu tani dengan segala kekurangan yang dimiliki masih setia memberi sesama, meski kehidupannya sulit sekali pun. suatu cambuk lagi bagi kita yang bermewah-mewah ini, kita sekali lagi harus membuka mata, mensyukuri apa yang kita punya dan manfaatkan untuk pengabdian sesungguhnya di masyarakat, yang sebatas memiliki ilmu materi saja tak menjadikan kita hebat di masyarakat tapi ilmu yang kita punya dapat digunakan secara nyata dan bermanfaat untuk sesama, itulah arti pengabdian sesungguhnya. semangat mengabdi wahai mahasiswa! :)