ʻʻPerdagangan Bebas ASEANʼʼ
Kata
yang begitu ngeri sya mendengarnya. Namun, mungkin tidak bagi sebagian org.
Mungkin ada saja org yang sangat menantikannya untuk dapat mengeruk keuntungan
dri itu.
Setelah
sempat mengikuti seminar di ICC beberapa bulan lalu, serta seminar2 lainnya.
Rata2 seminar itu membahas bagaimana cara kita utk bisa bersaing nnti di
internasional kala free trade itu tiba di 2014 nanti.
Namun,
terbesit satu pertnyaan di benak yang kala itu di ICC ingin sya tnyakan tapi
tak jadi karena kebetulan ada dosen menanyakan hal yg serupa. Akan seperti
apakah nasib org2 ekonomi bawah saat itu? saat ini saja untuk makan hari ini
mereka harus bersusah payah, baju yang dipakai pun mungkin hanya satu yang
melekat di badan dan satu yang hanya dipakai untuk hari istimewa saja.
Bagaimana nasib mereka?
Di
sini kita sibuk ikut seminar sana sini, ikut kegiatan sana sini yang membahas
dari sudut pandang “kita” saja.
kita
harus meningkatkan kemampuan dan bahasa inggris. Kita yang mulai sekarang harus
berpikir global. Jika kita bisa kita bisa bersaing ke luar negeri, sukses.
Mengapa sukses seakan identik dengan kita pintar ngomong bahasa inggris atau bahasa
asing, kerja di tempat bagus, dielu-elukan, sering keluar negeri..
kembali
lagi ke sebelumnya, tidakkah terpikir akan nasib mereka di golongan bawah?
Kesejahteraan
saja belum tercapai secara menyeluruh hingga ke bawah. Bagaimana mungkin kita
dapat menghadapi perdagangan bebas dengan tenang. Apa yang dapat kita lakukan
sekarang?? Sampai saat ini seakan masih samar..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar