Mengenal Difteri dan gejalanya




Halo sobat sehat, kali ini kita akan membahas tentang difteri. Saat ini di banyak diberitakan tentang tingginya kasus difteri di Indonesia. Selain itu, berita tentang jumlah penderita difteri yang semakin meningkat dalam 2 bulan terakhir. Hal ini tentu meresahkan kita. Namun sebenarnya apa sih difteri itu? Apakah sama seperti disentri? (Oh jelas beda, dari segi namanya saja jelas beda ya sobat). Nah, supaya sobat tidak bingung lagi. Mari kita mengenal difteri lewat ulasan kali ini.

Mengenal difteri
·         Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae di saluran pernafasan atas yang menyebabkan selaput berwarna keabuan. Selaput terjadi pada tenggorok atau hidung. Apabila selaput ini mengenai tenggorokan dapat menyebabkan ngorok dan penyumbatan saluran nafas (WHO Indonesia 2005). Lebih lanjut, menyebabkan pembengkakan leher atau yang disebut bull neck.
·         Bakteri penyebab difteri dapat menghasilkan racun/toksin yang menyebabkan kelumpuhan otot danperadangan selaput jantung, yang dapat menyebabkan kematian (WHO Indonesia 2005).
·         Penyakit Difteri sangat menular. Penularan tidak hanya melalui penderita namun juga melalui pembawa/ karier (seseorang baik anak maupun dewasa yang tampak sehat namun memiliki bakteri difteri di tubuhnya).Difteri dapat menyerang seseorang yang memiliki kekebalan tubuh rendah terutama anak-anakkhususnya anak berumur < 15 tahun. (jpp.go.id)
·         Difteri dapat dicegah melalui imunisasi DPT/DT/Td sesuai jadwal imunisasi anak yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.


Mengenali gejala awal difteri
·         Difteri di Indonesia saat ini menjadi dikategorikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Penting untuk melakukan pemeriksaan pada anak terkait tanda dan gejala difteri. Gejala awal difteri tidak spesifik, namun beberapa hal ini dapat menjadi perhatian apakah anak kemungkinan terkena difteri:   
  • Demam tidak terlalu tinggi (38°C) 

  • Lesu 
  • Tidak nafsu makan 
  • Nyeri saat menelan dan nyeri di tenggorokan 
  • Sekret hidung kuning kehijauan dan dapat disertai darah (tampak kemerahan) (IDAI 2017)
 
·         Penting untuk memeriksakan gejala khas spesifik difteri berupa selaput keabuan pada hidung atau tenggorokan, serta adanya nyeri tenggorokan disertai suara ngorok atau sesak nafas dan pembengkakan leher. Apabila anak memiliki gejala- gejala ini maka segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. 

google.com


Deya

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

1 komentar: